Manajemen SDM memainkan peran penting dalam menilai calon karyawan, tidak hanya dari jawaban yang mereka berikan tetapi juga dari bahasa tubuh mereka selama wawancara kerja. Bahasa tubuh mencerminkan sikap, kepercayaan diri, dan tingkat profesionalisme seseorang. Bahkan jika Anda memiliki jawaban yang sempurna, bahasa tubuh yang kurang tepat dapat memberikan kesan negatif kepada pewawancara.
Banyak pencari kerja tidak menyadari bahwa gestur, ekspresi wajah, atau posisi duduk mereka dapat berdampak pada keputusan perekrut. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui bahasa tubuh apa saja yang harus dihindari agar wawancara berjalan sukses dan meninggalkan kesan positif.
Bahasa Tubuh yang Harus Dihindari Saat Wawancara Kerja
1. Menghindari Kontak Mata
Menjaga kontak mata adalah tanda bahwa Anda percaya diri dan fokus pada percakapan. Menghindari kontak mata dapat membuat Anda terlihat tidak yakin, gugup, atau bahkan tidak jujur.
Namun, terlalu lama menatap pewawancara juga bisa terasa mengintimidasi. Pastikan untuk menjaga kontak mata yang natural dan tidak berlebihan.
2. Duduk Membungkuk atau Terlalu Santai
Postur tubuh yang membungkuk menunjukkan kurangnya energi dan motivasi, sedangkan duduk terlalu santai bisa memberikan kesan tidak menghargai wawancara.
Sebaiknya, duduklah dengan tegap, bahu rileks, dan tubuh sedikit condong ke depan untuk menunjukkan ketertarikan dan antusiasme terhadap percakapan.
3. Menyilangkan Tangan di Dada
Menyilangkan tangan saat wawancara dapat memberi kesan defensif, tertutup, atau bahkan tidak setuju dengan pewawancara.
Cobalah untuk membiarkan tangan tetap terbuka di atas meja atau di pangkuan, agar terlihat lebih ramah dan menerima.
4. Terlalu Banyak Menggerakkan Tangan atau Gelisah
Menggunakan tangan saat berbicara dapat membantu menekankan poin yang disampaikan. Namun, terlalu banyak gerakan tangan justru bisa terlihat berlebihan dan mengganggu.
Selain itu, kebiasaan seperti mengetuk meja, menggoyangkan kaki, atau memainkan pena menunjukkan kegelisahan dan kurangnya kontrol diri.
5. Menyentuh Wajah atau Rambut Terlalu Sering
Tanpa disadari, banyak orang menyentuh wajah, menggaruk kepala, atau merapikan rambut saat sedang gugup. Kebiasaan ini bisa membuat Anda terlihat cemas atau tidak yakin dengan jawaban yang diberikan.
Sebaiknya, latih diri untuk tetap tenang dan mengontrol gerakan tangan selama wawancara.
6. Tidak Tersenyum atau Berwajah Datar
Ekspresi wajah adalah bagian penting dari komunikasi non-verbal. Wajah yang terlalu kaku atau tidak tersenyum memberikan kesan kurang antusias atau tidak tertarik dengan pekerjaan.
Sebaliknya, terlalu banyak tersenyum bisa dianggap kurang serius. Gunakan senyuman alami dan ekspresi yang sesuai dengan situasi.
7. Berbicara dengan Nada Lirih atau Tidak Jelas
Nada suara dan cara berbicara adalah bagian dari bahasa tubuh. Berbicara terlalu pelan atau tidak jelas dapat membuat pewawancara sulit memahami jawaban Anda.
Sebaliknya, berbicaralah dengan suara yang tenang, jelas, dan tegas untuk menampilkan kepercayaan diri.
8. Sering Melihat Jam atau Layar Ponsel
Melihat jam atau ponsel saat wawancara dianggap sebagai tanda ketidaksopanan atau ketidaksabaran.
Sebelum wawancara, pastikan ponsel Anda dalam mode silent atau mati, dan fokuslah pada percakapan.
9. Menguap atau Terlihat Lelah
Menguap saat wawancara memberikan kesan bahwa Anda bosan atau tidak antusias.
Jika merasa lelah sebelum wawancara, cobalah:
- Minum air.
- Tarik napas dalam-dalam.
- Lakukan peregangan ringan untuk menyegarkan diri.
10. Posisi Tubuh yang Menjauh dari Pewawancara
Dalam wawancara tatap muka, posisi tubuh juga mencerminkan sikap. Menjauhkan tubuh atau terlalu bersandar ke belakang menunjukkan bahwa Anda kurang nyaman atau tidak tertarik.
Sebaliknya, sedikit condong ke depan memberikan kesan bahwa Anda fokus dan antusias terhadap wawancara.
Kesimpulan
Manajemen SDM memperhatikan tidak hanya jawaban kandidat tetapi juga bahasa tubuh yang mereka tampilkan. Bahasa tubuh yang salah dapat mengurangi peluang Anda untuk diterima, meskipun Anda memiliki kualifikasi baik.
Menghindari bahasa tubuh yang negatif, seperti menghindari kontak mata, menyilangkan tangan, berbicara pelan, atau terlalu banyak bergerak, dapat membantu Anda menciptakan kesan yang lebih profesional dan meyakinkan.