Iklim Bisnis Berubah, Biaya Overhead Juga Berubah!

Iklim Bisnis Berubah, Biaya Overhead Juga Berubah!

Untuk saat ini, biaya overhead bisa saja bukan hanya soal biaya administrasi, biaya pemasaran, biaya sewa, biaya listrik,atau biaya peralatan. 

Selama pandemi atau pasca COVID-19, bahkan ketika inovasi teknologi semakin berkembang, biaya overhead bisa mencakup biaya-biaya yang sebelumnya mungkin tidak pernah menjadi perhatian utama perusahaan.

Untuk itu, penting bagi perusahaan untuk memiliki rencana bisnis yang fleksibel dan mampu beradaptasi dengan perubahan. Lingkungan bisnis yang cepat dan dinamis menuntut kita memperhatikan biaya overhead dengan efektifuntuk menjaga keseimbangan antara biaya dan laba.

Apa Itu Biaya Overhead?

Umumnya kita mengetahui biaya overhead sebagai sebagai bagian dari unsur operasional perusahaan.

Contoh biaya overhead biasanya meliputi biaya administrasi, Biaya pemeliharaan, biaya pemasaran, biaya sewa, biaya listrik, biaya peralatan, serta biaya lainnya yang tidak langsung terkait dengan produksi barang atau jasa.

Pada dasarnya, biaya overhead adalah apa yang dikeluarkan untuk menjaga aktivitas perusahaan tetap berjalan seperti yang seharusnya. Namun pengeluaran tersebut tidak terkait secara langsung dalam proses produksi atau pelayanan. 

Lantas bagaimana kaitan biaya overhead dengan bisnis? Biaya overhead sangat penting mengingat hal ini merupakan pengeluaran tetap yang harus ditanggung oleh perusahaan untuk menjalankan operasi bisnisnya.

Biaya ini diibaratkan sebagai tulang punggung berjalannya bisnis serta penentu efisiensi dan produktivitas perusahaan.

Bagaimana Bentuk Biaya Overhead Pada Iklim Bisnis Saat Ini?

Pada iklim bisnis seperti saat ini, bentuk biaya overhead bisa saja tiba-tiba berubah karena berbagai faktor. 

Pengaruh-pengaruh tersebut muncul karena berbagai macam faktor seperti perubahan kebijakan pemerintah, perubahan perilaku konsumen akibat perkembangan teknolog, kenaikan upah minimum regional, atau bahkan perubahan tren konsumen akibat perkembangan teknologi. 

Berikut beberapa jenis biaya overhead yang bisa saja muncul pada iklim bisnis saat ini:

1. Biaya teknologi informasi

Di era digitalisasi, pemilik bisnis mungkin harus mengeluarkan biaya tambahan untuk memodernisasi sistem dan infrastruktur teknologi informasi.

Hal ini akan membantu mereka untuk beradaptasi dengan perubahan serta siap dalam menghadapi persaingan pasar yang semakin ketat.

Seperti contoh, sistem kerja remote atau hybrid tentu menuntut perusahaan untuk menyediakan segala fasilitas penunjang karyawan mereka.

Hal ini tentu akan semakin menambah biaya pengeluaran perusahaan akibat perkembangan teknologi informasi.

2. Biaya keamanan siber

Dunia maya atau internet menciptakan tantangan baru, yakni ancaman siber yang semakin meningkat.

Apabila tidak diatasi dengan baik, ancaman siber dapat menyebabkan kerugian yang signifikan bagi perusahaan, seperti kehilangan data penting, pencurian identitas, kerusakan sistem informasi, dan ancaman atas reputasi perusahaan.

Oleh karena itu, untuk melindungi data dan informasi dari serangan dunia maya, perusahaan perlu mengeluarkan biaya tambahan untuk mengembangkan keamanan dunia maya yang memadai.

Hal ini dapat meliputi pengeluaran untuk mempekerjakan spesialis keamanan siber atau membeli perangkat lunak keamanan dengan update terbaru.

3. Biaya kepatuhan

Saat ini, perusahaan juga harus mematuhi berbagai peraturan dan persyaratan hukum.

Ada beberapa regulasi yang akan terus diperbaharui, seperti regulasi perpajakan, regulasi lingkungan, atau persyaratan pengadaan. Kepatuhan terhadap persyaratan ini dapat membebankan biaya tambahan pada perusahaan.

Seperti contoh, di Indonesia, perusahaan umumnya harus mematuhi persyaratan kepatuhan yang ditetapkan oleh lembaga pemerintah terkait, seperti Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, dan Kementerian Tenaga Kerja.

4. Biaya pelatihan dan pengembangan

Saat ini, karyawan tidak hanya dituntut untuk mampu menyelesaikan tugas sehari-hari, namun juga harus mampu untuk beradaptasi dengan tren tenaga kerja yang terus berubah. 

Perusahaan perlu memastikan karyawan terus mengembangkan keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan dengan menyediakan program pelatihan. Dalam hal ini, perusahaan tentunya perlu mengeluarkan biaya tambahan.

5. Biaya overhead UMR

Upah minimum regional (UMR) di Indonesia adalah jumlah upah minimum yang diatur oleh pemerintah daerah di setiap provinsi di Indonesia.

Biaya overhead UMR mengharuskan perusahaan membayar upah sesuai dengan standar regulasi UMR yang telah ditentukan oleh pemerintah.

Biaya overhead UMR ini tentu akan menambah beban finansial tambahan bagi perusahaan, terutama bagi perusahaan kecil dan menengah.

6. Biaya pengiriman

Khususnya bagi perusahaan yang bergerak pada sektor e-commerce, biaya pengiriman adalah hal yang perlu diperhatikan saat ini. Dalam era digitalisasi dan perdagangan global, biaya pengiriman menjadi semakin masif. 

Tidak hanya tentang memastikan barang konsumen dapat dikirim dengan aman dan cepat, perusahaan perlu mengeluarkan biaya tambahan pengiriman untuk dapat bersaing dan menyesuaikan permintaan pasar yang kian berubah.

 

Biaya overhead menjadi sangat beragam saat ini karena tren pasar yang juga berubah dan kebutuhan konsumen yang berkembang.

Dengan mengembangkan strategi bisnis yang adaptif, perusahaan dapat mengatasi perubahan biaya overhead dan memastikan bisnis mereka dapat bertahan dan terus berkembang saat ini dan di masa depan.

FacebookTwitterEmailLinkedIn

Recent