Tren Berubah! Ini Cara Merekrut Karyawan dengan Tepat Saat Ini

Tren Berubah! Ini Cara Merekrut Karyawan dengan Tepat Saat Ini

Tren tenaga kerja kini sedikit banyak berubah, membuat cara merekrut karyawan menjadi berbeda dari biasanya. Tentu akan sedikit menantang, namun dengan langkah tepat, kita akan mampu mengatasi halangan tersebut.

Menurut data Manpower Group, 72% pemberi kerja kini merasa kesulitan menemukan kandidat berkualitas.

Sementara itu, berdasarkan laporan “Society for Human Resource Management (SHRM)”, 59% profesional SDM melihat bahwa kandidat saat ini tidak cukup memiliki bekal keterampilan dasar.

Seperti kita ketahui, menemukan talenta baru dan membawanya bergabung ke dalam perusahaan merupakan tugas yang tidak mudah. Karena angka turnover karyawan tinggi akan cukup menguras sumber daya, tim HR perlu menemukan cara efektif untuk merekrut talenta baru berkualitas.

Cara Merekrut Karyawan Berkualitas: Pahami Trend Saat Ini

Membaca dan memahami apa yang terjadi saat ini akan membantu proses kita dalam mencari talenta terbaik. Dengan melihat trend, akan sangat mudah bagi kita untuk mengalokasikan sumber daya yang ada dalam proses perekrutan. Berikut trend yang akan kita rasakan di tahun ini:

1. Eksistensi Remote Working

Menurut laporan Buffer dalam State Of Remote Work 2023, 36% remote workers menganggap pertumbuhan karir mereka akan lebih mudah dengan sistem kerja jarak jauh. 

Dapat dipastikan, pada tahun 2023, pertumbuhan karir untuk pekerja jarak jauh dirasakan jauh lebih baik daripada tahun 2022. Di tahun 2022 sendiri, trend remote working hanya menyentuh angka 14%, lebih rendah dari prediksi di tahun ini.

2. Mengotomasi sistem rekrutmen

Di 2023, kita akan lebih banyak menemukan banyak perusahaan beralih ke otomatisasi untuk menyederhanakan proses rekrutmen. Menurut data Workato, Otomasi SDM telah meningkat sebesar 235% hanya dalam setahun. Tingkat pertumbuhan ini berada di urutan ke-4 di antara semua divisi yang menjadi objek studi. Hal ini juga berlaku pada sistem perekrutan dalam tim HR.

3. Rekrutmen berbasis data

Apa itu perekrutan berbasis data? Metode ini memungkinkan kita untuk menggunakan fakta dan statistik sebelum mengambil keputusan dalam perekrutan. Data-driven recruiting cenderung lebih efisien, menghemat biaya, dan meningkatkan efektivitas dan efisiensi perekrutan.

Penggunaan tools sederhana, seperti Applicant Tracking System (ATS), Human Resources Information System (HRIS) atau platform manajemen kinerja lainnya, dapat berkontribusi dalam pengumpulan dan analisis data rekrutmen. 

Menurut laporan survei JobScan, Lebih dari 98% perusahaan Fortune 500 menggunakan ATS, sementara 66% perusahaan besar dan 35% perusahaan kecil dan menengah juga turut memanfaatkan ATS.

4. Reputasi dan brand perusahaan

Dalam hal rekrutmen, banyak perusahaan kini lebih menekankan fokus mereka pada image perusahaan. Ketika mencari talenta baru, perusahaan perlu menunjukkan seberapa oke perusahaan mereka pada kandidat. 

Mengapa? Alasannya, 75% pencari kerja mempertimbangkan merek pemberi kerja sebelumnya, menurut laporan “Employer Brand Statistics” dari LinkedIn.

Selain itu, lebih dari 50% pencari kerja meremehkan opsi lowongan pekerjaan mereka setelah membaca ulasan negatif tentang perusahaan tersebut di berbagai situs review.

So, bangun reputasi perusahaan Anda, tunjukkan pada mereka bahwa organisasi Anda merupakan tempat yang cukup oke untuk bekerja.

Cara Merekrut Karyawan Baru dengan Efektif

Setelah memahami trend rekrutmen saat ini, kini saatnya Anda merumuskan langkah-langkah strategis untuk merekrut karyawan dan menemukan kandidat berkualitas. Merekrut karyawan baru di era seperti saat ini bisa dilakukan dengan memperhatikan beberapa hal berikut:

1. Tentukan kebutuhan perusahaan

Sebelum proses rekrutmen dilakukan, pastikan Anda telah menentukan dengan jelas kebutuhan serta kriteria untuk posisi tersebut. Dengan membuat informasi detail terkait lowongan yang diinginkan, perusahaan akan lebih mudah menemukan kandidat yang cocok dan sesuai dengan kebutuhan.

2. Manfaatkan teknologi

Teknologi memungkinkan kita untuk memperluas jangkauan dan mempermudah proses perekrutan. Terdapat berbagai macam platform yang bisa kita gunakan dalam proses rekrutmen, seperti LinkedIn, Glassdoor, Indeed, JobStreet, dan berbagai platform lainnya.

3. Tulis informasi secara jelas

Ketika hendak membuka lowongan pekerjaan, penting untuk memastikan bahwa segala detail tentang posisi yang ditawarkan telah jelas. 

Sertakan juga persyaratan kualifikasi, job description, benefit yang diberikan perusahaan, serta tanggung jawab posisi tersebut. Dengan memberikan informasi secara jelas, Anda dan kandidat dapat menghindari kesalahpahaman dan dapat menemukan kandidat sesuai harapan.

4. Mereview kandidat dengan cermat

Anda perlu memastikan bahwa kandidat yang telah diseleksi dan dipilih memiliki pengalaman, keterampilan, kualifikasi, serta personality yang Anda butuhkan. 

Untuk memastikan hal tersebut, Anda dapat melakukan review CV dan referensi, melaksanakan interview langsung, serta memberikan tes keterampilan kepada calon kandidat.

5. Proses interview yang proaktif dan positif

Perusahaan juga perlu memastikan bahwa calon kandidat mendapatkan pengalaman rekrutmen yang positif. Salah satu contoh yakni dengan memberikan respon cepat terhadap pertanyaan atau kebutuhan informasi dari calon karyawan tersebut. 

Pastikan juga transparansi dalam proses rekrutmen, seperti memastikan waktu pelaksanaan interview, jadwal tes keterampilan, atau pengumuman hasil seleksi. Hal ini akan membantu perusahaan Anda mendapatkan citra positif dan baik dari para kandidat tersebut.

 

Tahukah Anda? 70% kandidat melakukan riset sebelum melamar ke perusahaan. Bisa jadi, mereka telah mengetahui bagaimana bisnis kita berjalan bahkan sebelum mereka menerima email interview pertama.

So, jika selama ini kita gagal atau kesulitan menemukan kandidat yang tepat, bisa jadi ini bukan soal mereka, namun bagaimana cara merekrut karyawan yang kita lakukan belum optimal.

FacebookTwitterEmailLinkedIn

Recent