Sebuah bisnis dengan employee engagement tinggi berpotensi 21% lebih menguntungkan daripada perusahaan dengan keterlibatan rendah, menurut laporan Gallup.
Lagi-lagi, keterlibatan karyawan menjadi topik menarik untuk dibahas. Mengapa keterlibatan karyawan menjadi begitu penting dalam dunia HR hari ini?
Salah satu alasannya, di era digital dan persaingan global yang semakin sengit ini, organisasi dituntut beradaptasi dan mengembangkan inovasi. Hal ini tentu tidak lepas dari kebutuhan bisnis untuk tetap relevan, bertahan, atau bahkan menang dalam kompetisi yang semakin ketat.
Mengingat manfaat employee engagement sangat signifikan, yakni dapat membantu organisasi tetap kompetitif, adakah ide-ide baru yang dapat membantu organisasi menjaga tingkat keterlibatan karyawan dan dapat mencapai tujuan besar untuk menang dalam pertempuran pasar?
Employee Engagement: Arti, Fungsi, dan Tujuan
Employee engagement adalah tingkat keterlibatan, komitmen, motivasi, dan keterikatan karyawan terhadap pekerjaan mereka dan perusahaan tempat mereka bekerja.
Employee engagement selalu berkaitan dengan munculnya rasa kepemilikan terhadap pekerjaan mereka, bentuk antusiasme terhadap tujuan dan pencapaian perusahaan, serta keinginan seseorang untuk memberikan kontribusi terbaik mereka.
Sementara itu, fungsi dari employee engagement adalah untuk meningkatkan kinerja karyawan dan produktivitas organisasi. Karyawan yang terlibat cenderung bekerja dengan lebih efektif dan efisien, serta lebih mungkin untuk memberikan ide dan kontribusi mereka untuk organisasi secara maksimal.
Tujuan employee engagement adalah terciptanya lingkungan kerja yang positif dan produktif, sehingga karyawan merasa dihargai, diberdayakan, dan terlibat. Namun, untuk mencapai tujuan tersebut, terdapat berbagai hal yang perlu diperhatikan dan dilakukan oleh perusahaan.
6 Strategi Efektif untuk Keterlibatan Karyawan
Budaya tempat kerja dimana karyawan merasa dihargai, diberdayakan, dan terlibat adalah kunci keberhasilan dari employee engagement. Namun, untuk mencapai tujuan tersebut, perusahaan harus mempertimbangkan banyak faktor dan menjalankan berbagai strategi untuk mencapainya.
Artikel “The Real Secret to Employee Engagement” yang diterbitkan dalam Harvard Business Review mengemukakan enam rahasia employee engagement yang dapat dijadikan langkah dasar oleh perusahaan. Langkah-langkah tersebut meliputi:
1. Ekspektasi yang jelas
Manajer perlu memastikan ekspektasi yang jelas bagi karyawan terkait kinerja, perilaku, dan tujuan. Kejelasan ini dapat membantu karyawan memahami bagaimana mereka melihat tujuan besar perusahaan dan bagaimana mereka dapat berkontribusi untuk mencapai kesuksesan tersebut.
Manajer dapat mengantisipasi hal ini dengan menetapkan tujuan SMART (Specific, Measurable, Achievable, Relevant, Time-bound) dengan karyawan. Ajak karyawan Anda duduk bersama, membicarakan tentang tujuan individu mereka dan bagaimana tujuan tersebut dapat selaras dengan tujuan besar perusahaan.
2. Memberikan feedback yang teratur
Baik positif maupun negatif, manajer perlu memberikan umpan balik secara teratur kepada karyawan mereka. Hal ini sangat penting mengingat umpan balik ini dapat membantu karyawan tetap termotivasi dalam pekerjaan mereka.
Sebagai manajer, Anda dapat menjadwalkan one-on-one meeting secara teratur. Selama pertemuan ini, Anda dapat membahas kinerja karyawan, memberikan umpan balik yang konstruktif, atau menetapkan tujuan untuk improvement mereka.
3. Berdayakan karyawan Anda
Pemimpin harus dapat memberdayakan karyawan dengan memberi mereka tools, sumber daya, dan otoritas yang mereka butuhkan untuk melakukan pekerjaan mereka secara efektif dan kreatif.
Manajer dapat memulai dengan mendelegasikan tugas dan tanggung jawab kepada karyawan, memberi mereka otonomi untuk membuat keputusan dan merasa memiliki pekerjaan mereka. Pemberdayaan ini dapat membantu karyawan merasa dihargai dan dipercaya.
4. Kenali dan beri mereka penghargaan
Seorang manajer harus mampu mengenali karyawan mereka dan memberi penghargaan atas kontribusi yang mereka capai.
Untuk memberikan recognition dan reward pada karyawan, Anda dapat melakukannya melalui pujian lisan, promosi, atau bonus. Pengakuan ini dapat membantu karyawan merasa dihargai dan termotivasi.
5. Menumbuhkan budaya positif
Pemimpin perlu menciptakan budaya kerja yang positif dengan mempromosikan komunikasi terbuka, kolaborasi, dan rasa kebersamaan. Anda dapat menciptakan budaya komunikasi terbuka dengan mendorong karyawan berkomunikasi secara jujur satu sama lain, baik sesama karyawan atau dengan atasan mereka.
Budaya ini dapat membantu karyawan merasa terhubung dengan kolega mereka dan membuat mereka termotivasi untuk bekerja sama menuju tujuan besar perusahaan.
6. Investasi dalam pengembangan karyawan
Investasi dalam pengembangan berarti manajer menyediakan kesempatan karyawan untuk tumbuh dan berkembang melalui program pelatihan, pendampingan, dan pengembangan karier.
Selain melalui program pengembangan seperti workshop, seminar, atau kursus online, manajer dapat menawarkan cara lain yang lebih sederhana, seperti memberikan program mentoring dimana karyawan senior dapat membimbing dan membimbing karyawan junior dalam pertumbuhan karir mereka.
Pada akhirnya, employee engagement artinya tentang membuat karyawan merasa bahwa mereka adalah bagian penting dari perusahaan. Employee engagement mencerminkan tentang seberapa banyak mereka merasa terhubung, peduli, dan ambil bagian pada tujuan besar perusahaan.