Manajemen Sumber Daya Manusia dalam pendekatan People-centered

Manajemen Sumber Daya Manusia dalam pendekatan People-centered

Dalam pendekatan people-centered, manajemen sumber daya manusia lebih difokuskan pada tindakan yang menciptakan lingkungan kerja positif dan mengedepankan sisi kemanusiaan dalam mencapai tujuan bisnis.

Menurut laporan IBM, Perusahaan yang mengadopsi pendekatan yang berpusat pada manusia mengalami peningkatan pendapatan sebesar 32%, mendistribusikan produk dan jasa 2x lebih cepat pada pasar, dan mengungguli S&P (Standard and Poor’s) sebesar 211%.

Mengadaptasi pendekatan yang berpusat pada orang dalam manajemen sumber daya manusia adalah tentang memprioritaskan kebutuhan, minat, dan kesejahteraan manusia dalam praktik SDM. Lantas, bagaimana perusahaan dapat mewujudkannya?

Pendekatan People-Centred: Ruang Lingkup Manajemen Sumber Daya Manusia

Dalam pendekatan “berpusat pada manusia”, ruang lingkup manajemen sumber daya manusia mencakup berbagai aspek yang berfokus pada kebutuhan dan kesejahteraan karyawan, seiring dengan pengembangan kemampuan dan potensi mereka. 

Berikut adalah beberapa aspek yang termasuk dalam ruang lingkup manajemen sumber daya manusia dalam pendekatan “berpusat pada manusia”:

  • Perencanaan SDM.

Dalam pendekatan tersebut, perencanaan SDM lebih menekankan pada pengembangan diri dan kebutuhan kesehatan karyawan. Dengan meningkatnya kesejahteraan karyawan, diharapkan kinerja mereka juga meningkat dalam memenuhi tujuan bisnis.

  • Proses rekrutmen dan seleksi.

Pendekatan Human-centred menciptakan proses rekrutmen dan seleksi yang lebih mengedepankan nilai-nilai dan menunjukkan budaya organisasi yang unik dan positif bagi calon kandidat.

  • Program pengembangan karyawan.

Melalui pendekatan ini, perusahaan dapat menciptakan berbagai program pengembangan dialokasikan pada penggalian potensi, memberikan peluang pengembangan diri, serta program pembinaan dan mentoring sesuai dengan kebutuhan mereka.

  • Pengelolaan company culture dan model leadership.

Dalam model human-centred, pengelolaan budaya dan kepemimpinan lebih berfokus pada pengembangan budaya organisasi yang inklusif dan mendukung. Hal ini juga harus sejalan dengan model kepemimpinan yang memperhatikan keseimbangan antara kebutuhan karyawan dan perusahaan.

  • Kompensasi dan tunjangan yang kompetitif.

Sistem gaji dan tunjangan dalam pendekatan ini akan berfokus pada kesejahteraan karyawan. Artinya, perusahaan wajib memiliki sistem gaji, tunjangan, insentif, skema asuransi, dan sistem jaminan sosial yang komprehensif.

Proses Manajemen Sumber Daya Manusia dalam Pendekatan Human-centered

Alih-alih memperlakukan karyawan sebatas sebagai sumber daya untuk dikendalikan, pendekatan yang berpusat pada manusia lebih berfokus pada proses mengenali, memperlakukan, dan melihat mereka sebagai aset yang dapat berperan aktif, terlibat, serta berkontribusi pada keberhasilan organisasi.

Untuk itu, dalam proses adaptasi manajemen SDM terhadap human-centered approach, terdapat berbagai perubahan mendasar yang harus diterapkan.

Proses manajemen sumber daya manusia (SDM) dalam pendekatan human-centered melibatkan beberapa langkah dan perubahan penting, meliputi:

  • Memprioritaskan kebutuhan karyawan.

Pendekatan human-centered melihat karyawan sebagai aset terpenting dalam organisasi, sehingga kepuasan, motivasi, dan keterlibatan mereka sangat penting untuk diperhatikan dalam proses bisnis.

Contoh manajemen sumber daya manusia yang dapat dilakukan untuk memprioritaskan kebutuhan dan kepentingan karyawan antara lain:

    • Menciptakan kultur yang terbuka dalam komunikasi serta menghargai feedback karyawan sebagai proses perbaikan sistem SDM.
    • Menyediakan program kesejahteraan karyawan seperti asuransi kesehatan, sistem kerja fleksibel, atau kesempatan untuk pengembangan karir mereka.
    • Memberikan pengakuan dan reward atas kinerja dan kontribusi karyawan yang telah dicapai.
  • Mengembangkan tempat kerja yang positif dan inklusif.

Membangun lingkungan kerja yang positif dan inklusif merupakan elemen penting dari pendekatan yang berpusat pada manusia dalam manajemen sumber daya manusia (SDM). 

Positif mengacu pada suasana kerja yang menyenangkan, mendukung, dan membangkitkan semangat karyawan. Sementara inklusif mengacu pada lingkungan kerja yang mendorong keterlibatan dan partisipasi dari semua karyawan tanpa diskriminasi.

Terdapat beberapa bentuk manajemen SDM yang dapat menciptakan tempat kerja yang suportif dan inklusif:

    • Menghindari praktik diskriminatif dan pelecehan di tempat kerja.
    • Memberikan dukungan kesehatan mental dan menciptakan kebijakan work-life-balance.
    • Memastikan karyawan merasa dihargai dan didukung tanpa memandang latar belakang, jenis kelamin, dan orientasi seksual.
  • Menawarkan program pengembangan dan pelatihan karyawan.

Pendekatan yang berpusat pada manusia berfokus pada pentingnya pengembangan karyawan dengan menekankan kesempatan mereka untuk belajar dan berkembang. 

Bentuk pengembangan dan pelatihan karyawan dapat diwujudkan dengan cara berikut:

  • Melaksanakan diskusi, melakukan penilaian kinerja, dan memanfaatkan survei karyawan untuk menggali potensi mereka.
  • Memilih program pengembangan yang sesuai seperti pelatihan, kelas online, mentoring, atau program pembinaan lainnya.
  • Bukan hanya menyediakan pelatihan skill yang berkaitan dengan pekerjaan mereka, namun juga program yang dapat mempertahankan motivasi dan kinerja mereka.

Berdasarkan laporan, Society for Human Resource Management (SHRM) dan Globoforce, manajer SDM saat ini mengadopsi pendekatan yang lebih berpusat pada manusia untuk menyelesaikan persoalan budaya, rekrutmen dan retensi. 

 

Dapat disimpulkan bahwa pendekatan “people-centered” sangat dibutuhkan dalam manajemen sumber daya manusia saat ini karena dapat membantu karyawan untuk bekerja secara produktif dan dapat memberikan pengaruh positif pada bisnis.

FacebookTwitterEmailLinkedIn

Recent