PPH21 Terbaru 2024: Cara Perhitungan Tarif Pajak TER

PPH21 Terbaru 2024: Cara Perhitungan Tarif Pajak TER

Dalam dunia perpajakan, perubahan selalu terjadi, dan kali ini kita akan membahas tentang PPH21 Terbaru 2024: Perhitungan Tarif TER yang menjadi topik hangat di kalangan praktisi pajak dan Manajemen SDM. Artikel ini akan mengupas tuntas perubahan tarif PPh 21 di tahun 2024, bagaimana pengaruhnya terhadap manajemen sumber daya manusia, serta memberikan contoh perhitungan terbaru yang akurat!

Perubahan Tarif Pajak PPh 21 di 2024

PPh 21, yang merupakan pemotongan pajak penghasilan, atas penghasilan sehubungan dengan Pekerjaan, Jasa, atau Kegiatan Orang Pribadi mengalami perubahan signifikan di tahun 2024. Pemerintah telah mengimplementasikan skema Tarif Efektif Rata-Rata (TER) yang memudahkan perhitungan pajak. Berikut ini adalah dasar hukum yang digunakan untuk PPh 21 2024 terbaru:

Pasal 21 ayat (5) Undang-Undang Pajak Penghasilan:

“Tarif Pemotongan atas penghasilan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah tarif pajak

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (1) huruf a, kecuali ditetapkan lain dengan Peraturan Pemerintah”.

Pemotongan PPh 21 dan persentase pajak yang diterapkan bervariasi tergantung pada jenis penerima penghasilan. Variasi ini mencakup:

  1. Penghasilan untuk pegawai atau karyawan tetap.
  2. Penghasilan untuk pegawai atau karyawan tidak tetap.
  3. Penghasilan untuk individu yang bukan pegawai atau karyawan.
  4. Penghasilan karyawan yang terkena PPh 21 secara final.
  5. Serta jenis penghasilan lainnya.

Tujuan Penerapan TER dalam Pemotongan PPh 21

Tujuan utama dari penerapan skema Tarif Efektif Rata-Rata (TER) dalam pemotongan PPh Pasal 21 adalah untuk memberikan kemudahan dan kesederhanaan bagi Wajib Pajak dalam menghitung pemotongan pajak pada setiap Masa Pajak.

Dengan skema ini, diharapkan Wajib Pajak dapat lebih mudah memahami dan menghitung kewajiban pajaknya, sehingga mengurangi kesalahan perhitungan yang sering terjadi dalam sistem sebelumnya.

Selain itu, tujuan lainnya adalah untuk meningkatkan kepatuhan Wajib Pajak dalam melaksanakan kewajiban perpajakannya. Dengan proses yang lebih sederhana dan transparan, diharapkan Wajib Pajak lebih termotivasi untuk memenuhi kewajiban pajaknya tepat waktu dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Terakhir, penerapan skema TER ini juga bertujuan untuk memberikan kemudahan dalam membangun sistem administrasi perpajakan yang lebih efisien. Sistem ini diharapkan mampu melakukan validasi atas perhitungan Wajib Pajak dengan lebih akurat, sehingga meminimalisir kesalahan dan meningkatkan efisiensi dalam pengelolaan perpajakan.

Penerapan Pajak PPh pasal 21

Dikutip dari dokumen resmi DJP, berikut ini adalah tarif pasal 17 Ayat (1) huruf a Undang-Undang Pajak Penghasilan:

tabel pajak

TER A = PTKP : TK/0 (54 juta); TK/1 & K/0 (58,5 juta)

TER B = PTKP : TK/2 & K/1 (63 juta); TK/3 & K/2 (67,5 juta)

TER C = PTKP : K/3 (72 juta)

Jika Anda belum paham mengenai istilah-istilah diatas, berikut penjelasannya:

  • PTKP: Penghasilan Tidak Kena Pajak
  • TK/0: Tidak Kawin Tanpa Tanggungan
  • TK/1: Tidak Kawin dengan Jumlah Tanggungan 1 orang
  • K/0: Kawin Tanpa Tanggungan
  • TK/2: Tidak Kawin dengan Tanggungan 2 orang 
  • TK/3: Tidak Kawin dengan Jumlah Tanggungan 3 orang
  • K/1: Kawin dengan Jumlah Tanggungan 1 orang
  • K/2: Kawin dengan jumlah Tanggungan 2 orang
  • K/3: Kawin dengan jumlah Tanggungan 3 orang

Skema Perubahan PPh pasal 21

Berikut adalah rincian skema perubahan dalam perhitungan pajak penghasilan yang berlaku untuk berbagai status subjek pajak yang menerima penghasilan:

  • Pegawai Tetap

  • Pegawai Tidak tetap

  • Bukan Pegawai

Perhitungan Pajak PPh Pasal 21 Terbaru

Skema TER diperkenalkan untuk mempermudah perhitungan pajak penghasilan bulanan dan harian. Dengan skema ini, tarif pajak ditentukan berdasarkan lapisan penghasilan dan status PTKP wajib pajak. Ini berbeda dari sistem sebelumnya yang menggunakan tarif progresif. Berikut ini adalah contoh perhitungan PPh 21 terbaru:

Contoh perhitungan PPh 21 Terbaru

Sebagai contoh, seorang karyawan dengan status PTKP TK/0 dan penghasilan bruto bulanan Rp 10 juta akan dikenakan tarif efektif sesuai dengan lapisan penghasilannya. Misalnya, jika penghasilan bruto bulanan karyawan tersebut masuk dalam lapisan tarif 1,5%, maka PPh 21 yang harus dibayarkan adalah 1,5% dari Rp 10 juta, yaitu Rp150.000.

Contoh lainnya:

Budi bekerja sebagai pegawai tetap di PT ZZZ, dengan gaji bulanan Rp8 juta dan iuran pensiun Rp100 ribu setiap bulan. Sebagai lajang tanpa tanggungan (PTKP TK/0), berikut adalah perhitungan TER PPh 21 terbaru untuk Budi:

Pemotongan PPh 21 (Masa Pajak Januari – November):

Dengan status PTKP TK/0 dan penghasilan bruto bulanan Rp8 juta, pemotongan PPh 21 Budi dari Januari hingga November 2024 dihitung dengan tarif efektif kategori A, yaitu 1,5%.

PPh 21 per Bulan= Penghasilan Bruto Bulanan x Tarif Efektif = Rp8 juta x 1,5% = Rp120 ribu

Pemotongan PPh 21 (Masa Pajak Desember):

Total Penghasilan Bruto Tahunan = Rp8 juta x 12 = Rp96 juta

Pengurangan:

  • Biaya Jabatan = 5% dari Penghasilan Bruto Tahunan = Rp4,8 juta
  • Iuran Pensiun = Rp100 ribu x 12 = Rp1,2 juta
  • Total Biaya Pengurang = Biaya Jabatan + Iuran Pensiun = Rp6 juta
  • Penghasilan Neto Tahunan = Penghasilan Bruto Tahunan – Total Biaya Pengurang = Rp96 juta – Rp6 juta = Rp90 juta

PTKP Tahunan = Rp54 juta

Penghasilan Kena Pajak (PKP) Tahunan= Rp36 juta

PPh 21 Tahunan = Tarif Pasal 17 ayat (1) huruf a UU PPh x PKP Tahunan = 5% x Rp36 juta = Rp1,8 juta

PPh 21 Bulan Desember = PPh 21 Tahunan – PPh 21 Januari hingga November = Rp1,8 juta – (Rp120 ribu x 11) = Rp480 ribu

Total PPh 21 Tahunan yang harus dibayarkan Budi dengan skema TER PPh 21 terbaru adalah Rp1,8 juta.

Skema TER membedakan tarif berdasarkan status PTKP, seperti TK/0, TK/1, K/0, dan seterusnya. Setiap kategori memiliki lapisan tarif yang berbeda, memungkinkan perhitungan pajak yang lebih adil dan sesuai dengan kondisi finansial masing-masing individu.

Meskipun skema TER memudahkan perhitungan bulanan, perhitungan pajak tahunan tetap mengikuti aturan yang ada. Pada akhir tahun, perhitungan pajak akan disesuaikan dengan total penghasilan tahunan dan tarif pajak sesuai dengan UU PPh.

Kesimpulan

PPH pasal 21 terbaru 2024: Perhitungan Tarif TER telah membawa perubahan penting dalam perhitungan pajak penghasilan karyawan. Perubahan ini tidak hanya mempengaruhi cara perusahaan menghitung pajak, tetapi juga bagaimana mereka mengelola sumber daya manusia. Dengan pemahaman yang baik tentang perubahan ini, perusahaan dapat memastikan kepatuhan pajak sekaligus efisiensi dalam manajemen SDM.

Ingin memahami lebih lanjut tentang perubahan terbaru PPh 21 dan bagaimana ini mempengaruhi penghitungan pajak Anda? Jangan sampai ketinggalan informasi penting! Gunakan layanan Klique untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam dan akurat tentang PPh 21 Terbaru 2024. Dengan Klique, Anda tidak hanya mendapatkan akses ke informasi terkini dan terpercaya, tetapi juga kemudahan dalam mengelola kewajiban pajak Anda. Jadi, tunggu apa lagi? Hubungi Klique sekarang!

Referensi:

  • https://klikpajak.id/blog/pajak-penghasilan-pasal-21-2/#:~:text=Pajak%20Penghasilan%20Pasal%2021%20adalah,payroll%20karyawan%20oleh%20suatu%20perusahaan 
  • https://www.pajakku.com/read/399fbf5a-37d2-49b3-a19e-9b8a4e11a016/Perubahan-Tarif-Pemotongan-PPh-21-Terbaru-Tahun-2024:-Tarif-Efektif-Hingga-Contoh-Perhitungan 
  • https://www.bhinneka.com/blog/contoh-perhitungan-ter-pph-21-terbaru/ 
  • https://www.kemenkeu.go.id/informasi-publik/publikasi/berita-utama/Pemberlakukan-Tarif-Efektif-PPh-Pasal-21
FacebookTwitterEmailLinkedIn

Recent