Seperti yang kita ketahui, pada saat ini sangat gencar proses mengkampanyekan kesehatan mental. Ini tidak hanya bersifat pribadi, melainkan juga menyangkut dengan hubungan aktivitas kerja. Salah satunya yaitu work life balance. Tapi apa itu? Apakah konsep ini berdampak pada kinerja karyawan? Jika Anda ingin mengetahui lebih dalam, mari kita bahas bersama.
Apa itu Work Life Balance?
Work life balance adalah tingkat keseimbangan prioritas dalam menjalankan tuntutan karir dan urusan kehidupan pribadi. Tingkatan prioritas ini dapat menunjukkan sejauh mana seseorang memiliki keseimbangan dalam mengelola aktivitas hidupnya. Namun, inti dari work life balance yaitu, kemampuan untuk bisa melakukan kedua jenis aktivitas tersebut tanpa adanya perasaan negatif, seperti stres atau kelelahan yang berlebihan.
Selain itu, work life balance sebenarnya bukanlah isu yang baru yang menjadi bahan pembahasan belakangan ini. Meningkatnya kesadaran akan kesehatan mental, termasuk di lingkungan kerja membuat banyak kalangan mulai memperhatikannya. Adanya dampak terhadap tingkatan stres dan juga kesejahteraan karyawan menjadikan work life balance perlu dipertimbangkan oleh pemilik bisnis atau perusahaan. Lalu yang menjadi pertanyaannya adalah apakah work life balance ini benar-benar penting?
Pentingkan Menerapkan Work Life Balance di Tempat Kerja
Adapun yang membuat work life balance ini penting yaitu karena tidak hanya bermanfaat bagi karyawan itu sendiri, melainkan juga berdampak positif bagi perusahaan. Dikutip dari News Medical, dengan penerapan work life balance yang baik, pemberi kerja bisa mendapatkan mendapatkan berbagai manfaat, seperti produktivitas lebih tinggi, ketidakhadiran lebih rendah, dan kesehatan fisik dan mental karyawan meningkat. Namun di samping itu, masih ada beberapa alasan lainnya yang membuat pentingnya work life balance pada karyawan.
Meningkatkan kinerja
Rasa aman yang Anda berikan tanpa harus menempatkan karyawan pada kondisi kerja secara terus menerus bisa meningkatkan kebahagian mereka. Misalnya menawarkan opsi kerja yang fleksibel kepada karyawan. Ini tentunya dapat memberikan kebebasan pada karyawan untuk bekerja pada kondisi terbaik mereka. Walaupun tidak secara terus-menerus, adanya fleksibilitas yang Anda tawarkan memungkinkan mereka bisa menunjukkan performa terbaik mereka tanpa merasa tertekan.
Meningkatkan employee engagement
Selain meningkatkan kinerja, work life balance juga bisa berdampak pada tingkat keterlibatan karyawan. Ini tidak lepas dari rasa bahagia yang mereka dapatkan selama bekerja. Ketika karyawan merasa bahagia, maka antusias dan komitmen terhadap pekerjaan mereka juga akan meningkat.
Mengurangi turnover
Sejalan dengan tingkat keterlibatan yang membaik, work life balance juga bisa mengurangi turnover pada perusahaan Anda. Adapun alasannya karena employee engagement yang dibangun dengan sungguh-sungguh, bisa menunjukkan sejauh mana Anda memperhatikan mereka sebagai karyawan.
Cara Mendukung Penerapan Work Life Balance Di Tempat Kerja
Tawarkan kerja dengan fleksibilitas
Memberikan karyawan Anda fleksibilitas dalam menjalankan tanggung jawabnya, bisa menunjukkan bahwa Anda sangat mempercayai mereka. Adapun artian dalam hal ini yaitu tidak memberikan kebebasan secara gamblang, melainkan memberi kesempatan pada mereka untuk mengatur waktu terbaik untuk bekerja.
Walaupun sebenarnya perusahaan sudah memiliki waktu formal dalam bekerja, tetapi fleksibilitas adalah keputusan untuk tidak selalu menekan karyawan sepanjang waktu. Anda sebenarnya bisa memberikan mereka kesempatan untuk berobat atau menemui dokter bila diperlukan di jam kerja dengan jaminan bahwa mereka bisa mengatasi tanggung jawabnya nanti.
Tinjau beban kerja secara teratur
Terkadang perusahaan atau pihak manajemen kurang memperhatikan beban kerja yang diberikan pada karyawan. Padahal ini sangat berpengaruh terhadap tekanan dan stres yang mereka rasakan. Buruknya proses komunikasi antara karyawan dan manajemen dapat menjadi penyebabnya.
Sebenarnya manajer bisa berbicara dengan timnya secara teratur untuk mengetahui siapa yang sibuk dan stres, dan siapa yang memiliki beban kerja yang berlebih. Informasi status pekerjaan yang didapatkan dari karyawan ini bisa membantu proses pendelegasian tugas menjadi lebih efektif.
Hormati waktu istirahat karyawan
Tak jarang beberapa perusahaan terlalu meremehkan waktu istirahat dari karyawan. Ini bukan hanya sekedar istirahat jam kerja, melainkan ketika mereka melakukan cuti.
Kita semua pasti tahu, bahwa cuti adalah hak seluruh karyawan. Maka cobalah untuk tidak menghubungimu atau mengirimkan email kerja ketika mereka sedang menjalani cuti. Tunjukkan pada seluruh karyawan bahwa perusahaan Anda memiliki kepedulian yang tinggi terhadap hak-hak karyawan.
Pertimbangkan untuk memberikan tunjangan tambahan
Mungkin menambahkan beberapa fasilitas bermain untuk kepentingan karyawan bisa menjadi ide yang menarik. Namun di samping hal tersebut, Anda mungkin bisa menyediakan fasilitas yang lebih bermanfaat bagi mereka, misalnya tunjangan kesehatan fisik dan mental. Keanggotaan gym bersubsidi atau kelas kebugaran gratis adalah salah satu bentuk tunjangan yang cukup mudah diberikan. Selain itu, menyediakan bantuan psikologis bisa juga menjadi pilihan terbaik bagi Anda yang memiliki fokus terhadap kesehatan mental di tempat kerja.
Itulah penjelasan mengenai work life balance dan beberapa cara menerapkannya di tempat kerja. Dikutip dari very well mind, salah satu kunci penting dalam work life balance adalah menyeimbangkan jumlah waktu dan energi yang dihabiskan untuk aktivitas kerja dengan aktivitas yang menyehatkan dan terasa seperti bermain.